
DEPOK, urbancity.id – Menteri BUMN Erick Thohir belum lama ini meluncurkan Pencanangan Penyediaan Pembiayaan dan Hunian Millenial di Kawasan Hunian Milenial, Samesta Mahata Margonda, Stasiun Pondok Cina, Depok, Jawa Barat. Penyediaan Pembiayaan dan Hunian Milenial tersebut dicanangkan akibat adanya bonus demografi penduduk Indonesia.
Berdasarkan data BPS bonus demografi yang dimaksud adalah dari total seluruh penduduk Indonesia sebanyak 25,87% dan 27,94% masing-masing merupakan masyarakat milenial (umur 24-39 tahun) dan Generasi Z (umur 8-23 tahun). Dengan adanya bonus demografi tersebut dapat menjadi potensi market yang cukup menarik dalam penyaluran KPR oleh BTN.
Banyaknya masyarakat milenial dan Generasi Z tentunya akan menimbulkan potensi demand kepemilikan rumah dari segmen milenial dan secara linier akan mendorong pertumbuhan supply perumahan, sehingga kredit atau pembiayaan konstruksi, modal kerja kontraktor dan KPR akan semakin meningkat.
Untuk dapat memenuhi supply KPR di segmen milenial tersebut BTN mengeluarkan Produk yang dinamakan “KPR Gaess for Millenials dan ‘KPR HITS for Millenial” dengan melakukan sinergi BUMN bersama Adhikarya, Perumnas, PT PP, PT PPro, serta lainnya untuk dapat menyediakan pasokan hunian Transit Oriented Development maupun landed house.
Baca Juga: Erick Thohir Dorong Kolaborasi BUMN Jawab Kebutuhan Hunian Bagi Milenial
BTN akan senantiasa berupaya terus mendukung penyaluran KPR bagi masyarakat milenial, salah satunya melalui “Program Sejuta Rumah” yang dicanangkan oleh Pemerintah.
Sampai dengan Triwulan I tahun 2022 dari total realisasi pencairan kredit perumahan yang mencapai Rp8,4 triliun, sebesar 90% atau sekitar Rp7,6 triliun mengalir ke kalangan milenial. Adapun sepanjang tahun 2019 hingga akhir 2021 Bank BTN telah menyalurkan KPR sebanyak 388.000 unit rumah kepada kalangan milenial.
Saat ini BTN juga telah melakukan kerja sama dengan JICA (Japan International Cooperation Agency) dan Citibank sebagai tambahan sumber pendanaan potensial bagi Perseroan.
Tujuan pendanaan ini adalah untuk mendukung Penyaluran Kredit perumahan yang berkesinambungan ke segmen berpenghasilan menengah ke bawah (Masyarakat Berpenghasilan Rendah) yang salah satunya merupakan Kaum Millenial di Indonesia.
Penyaluran Kredit Perumahan merupakan fokus bisnis dan masih merupakan proporsi terbesar atas total kredit yang disalurkan BTN kepada nasabahnya. Adapun kredit perumahan yang disalurkan BTN hingga akhir Maret 2022 telah mencapai Rp248,57 triliun.
Capaian atas jumlah penyaluran Kredit tersebut masih didominasi oleh penyaluran KPR Subsidi yang pada Triwulan I tahun 2022 dapat terealisasi hingga sebesar Rp134,04 triliun tumbuh 9,01% secara year-on-year (yoy). Sedangkan KPR Non Subsidi pada Triwulan I tahun 2022 juga mengalami pertumbuhan menjadi Rp84,28 triliun atau 5,16% yoy.
“Kedepannya kami di Kementerian BUMN berharap BTN dapat terus mengembangkan layanan digital banking yang dapat memudahkan dan meningkatkan kinerja perusahaan dalam menyalurkan KPR secara berkesinambungan, khususnya dalam penyaluran KPR Millenial”, ucap Asisten Deputi Bidang Jasa Keuangan Kementerian BUMN Muhammad Khoerur Roziqin.
Menindaklanjuti arahan tersebut, BTN saat ini tengah mengembangkan layanan digital banking bernama BTN Properti, BTN Property for Developer, Smart Residence dan digital channel lainnya. Pengembangan BTN Properti tersebut salah satu tujuan utamanya adalah mendukung BTN dalam memberikan kemudahan pelayanan dan akses bagi Millenial dalam mengajukan KPR.
Pengembangan kanal digital atau digital channel tersebut juga merupakan upaya Bank BTN membangun digital mortgage ecosystem diharapkan dapat one stop solution untuk melakukan segala transaksi terkait properti.
Bank BTN juga akan mengembangkan super app, yang akan menjadi aplikasi terintergrasi yang memudahkan pelayanan ke nasabah dari menabung sehingga ke depannya selain dapat digunakan untuk mengajukan KPR, digital channel tersebut juga diharapkan dapat menarik masyarakat untuk menyimpan dananya di BTN.
Dengan tertariknya masyarakat dalam menyimpan dananya, baik dalam bentuk tabungan, giro secara langsung dapat meningkatkan komposisi Dana Murah atau sering juga disebut dengan rasio Current Account Savings Account (CASA) pada BTN.
Dengan demikian, ke depannya tingkat likuiditas BTN akan lebih dapat berkesinambungan, sehingga mampu untuk menyalurkan lebih banyak pembiayaan KPR kepada masyarakat khususnya kepada Masyarakat Berpenghasilan Rendah dan Kaum Milenial.