Permudah Akses Tamu KTT G20, Terminal VVIP Bandara I Gusti Ngurah Rai Siap Beroperasi

0
105
Pembangunan terminal VVIP Bandara I Gusti Ngurah Rai di atas lahan seluas 5.670 meter persegi, kini sudah mencapai progres fisik 99,96%. (Foto: Urbancity.id/Pool/Dok. Humas Kemen PUPR)

BALI, urbancity.id – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus meningfkatkan ketersediaan infrastruktur di Provinsi Bali. Salah satunya, membangun terminal VVIP Bandara I Gusti Ngurah Rai guna mempermudah akses tamu KTT G20 setibanya di Indonesia.

Hal itu dilakukan untuk mendukung Presidensi Indonesia dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 November 2022 mendatang. Bali sebagai pusat lokasi penyelenggaraan KTT G20 dengan tema Recover Together, Recover Stronger, akan dibuat lebih ramah lingkungan melalui kegiatan pembenahan infrastruktur kawasan serta didukung dengan penghijauan yang masif.

“Pembangunan terminal VVIP Bandara I Gusti Ngurah Rai dilakukan di atas lahan PT Angkasa Pura I seluas 5.670 meter persegi. Kini, proses pembangunan segera usai dan mencapai progres fisik 99,96%,” jelas Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Jum’at, 30 September 2022.

Baca juga: Jelang G20, Menteri PUPR Targetkan Penghijauan Sejumlah Infrastruktur Selesai Akhir Februari 2022

Direktur Bina Penataan Bangunan Direktorat Jenderal Cipta Karya Boby Ali Azhari memastikan, seluruh pekerjaan tuntas pada akhir September 2022. “Saat ini hanya tinggal menyelesaikan tahap akhir (finishing) interior,” ungkap Boby.

Adapun pekerjaan pembangunan terminal VVIP Bandara Ngurah Rai dilaksanakan oleh kontraktor PT Wijaya Karya dan konsultan supervisi PT Virama Karya sejak 14 Maret 2022, dengan anggaran sebesar Rp50,9 miliar.

Ruang lingkup pekerjaannya terdiri dari Bangunan VVIP, bangunan pos jaga, bangunan ground water tank _ dan ruang pompa, pagar keliling dan gerbang, penataan lansekap, area _drop off, area drop on, serta relokasi instalasi Mekanikal Elektrikal Plumbing (MEP).

Bangunan terminal VVIP Bandara I Gusti Ngurah Rai memiliki luas 1.713 meter persegi dan dirancang lebih luas dibanding bangunan eksisting. Dengan konsep desain yang memadukan arsitektur kolonial dan ornamen kearifan lokal Bali.

Konsep tersebut dipadukan dengan kerajinan khas Bali yang menghiasi bagian interior bangunan, seperti lukisan kamasan dan ukiran astalla padma bhuana pada bagian plafond utama, ukiran Bali utara dan Singa Ambara Raja pada pintu masuk utara (Gumendung). “Sistem ini sudah terintegrasi dengan sistem di Bandara I Gusti Ngurah Rai, sehingga dapat menginformasikan keberangkatan dan kedatangan penerbangan internasional,” ujarnya.

Masih menurut Bobby, selain ruang pertemuan yang berkapasitas sekitar 40 orang, terminal VVIP Bandara I Gusti Ngurah Rai juga dilengkapi dengan president suite dan ruang rapat terbatas. ” Tak ketinggalan, di sana juga terdapat ruang press conference bagi para kepala negara yang akan menyampaian informasi kepada publik,” pungkasnya.