Pandemi Covid-19 Versus Inovasi KPR, Juaranya BTN!

0
561
Pandemi Covid1-19 bukan halangan bagi Bank BTN melakukan inovasi layanan KPR/KPA yang dipasarkan bersama developer pilihan guna mengenjot pembiayaan properti. (Foto: Urbancity.id/Dede)

JAKARTA, Urbancity.id – Ibarat peperangan, saat ini Indonesia tengah berjuang habis-habisan melawan penjajah bernama virus corona (Covid-19). Sejak Maret 2020 hingga sekarang, Indonesia berupaya keras agar terbebas dari cengkeraman penjajah paling menakutkan seantero dunia.

Diketahui, Covid-19 memiliki tiga jenis “senjata kimia” mematikan, yaitu Alpha, Delta, dan Omicron yang terkenal sangat mengerikan. Serangan-serangannya tak hanya memorakporandakan tatanan kesehatan, sosial, dan ekonomi tetapi juga merenggut 145 ribu nyawa masyarakat Tanah Air.

Menakar daya tahan terhadap serangan mematikan Covid-19, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tak sedigdaya negara-negara maju, seperti Amerika Serikat atau China. Namun patut disyukuri, masyarakat di Negeri tercinta masih memiliki jiwa patriotik yang tinggi untuk merdeka dari segala bentuk penjajahan di muka bumi.

Karenanya, segenap kemampuan bangsa dan negara terus dikerahkan untuk menekan jumlah korban jiwa dan segera bangkit dari keterpurukan ekonomi. Antara lain menyiapkan fasilitas isolasi mandiri dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) serta vaksinasi Covid-19. Untuk dunia usaha, pemerintah menyiapkan Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menuturkan, pemerintah melalui Program PEN menggelontorkan dana sebesar Rp695,2 triliun tahun 2020 dan ditingkatkan menjadi Rp744,7 triliun di 2021. Menurutnya, selain sebagai respons darurat pengendalian pandemi, program ini juga bisa menjadi penopang konsumsi masyarakat dan keberlanjutan dunia usaha.

“Selain vaksinasi dan kepatuhan menjalankan protokol kesehatan (prokes), mendorong ekonomi rakyat dan dunia usaha menjadi kunci sukses pemulihan ekonomi nasional tahun 2022. Untuk itu, pemerintah menggulirkan berbagai program insentif dan subisidi,” tulisnya, menjawab pertanyaan Redaksi Urbancity.id melalui WhatsApp Messenger, Selasa, 15 Februari 2022.

Baca juga: Sektor Properti Menjadi Perhatian Pemerintah dalam Mendorong Program PEN

Perlahan namun pasti, upaya pemerintah menangkal serangan Covid-19 selama dua tahun lebih mulai membuahkan hasil. Bahkan, Indonesia dinilai mampu melewati gelombang pertama dan kedua Covid-19. Kini, optimisme masyarakat terhadap prospek perekonomian sangat tinggi.

Penilaian itu disampaikan Founding Chairman Indonesia Industry Outlook (IIO), Yuswohady. Menurutnya, optimisme tersebut adalah modal berarti bagi ekonomi Indonesia untuk mulai rebound tahun 2022. Fakta ini menegaskan, sekarang konsumen tanah air sudah siap kembali beraktivitas seperti sebelum pandemi. Mereka juga mulai berani spending termasuk untuk durable goods dan barang bernilai besar.

Meskipun varian baru Covid-19 Omicron masuk, yang menandai adanya gelombang ketiga namun hal ini tidak membuat optimisme konsumen Indonesia menurun. Publik tidak mengalami kekhawatiran berlebihan karena sudah berpengalaman menghadapi varian Delta.

Kebutuhan Rumah Masih Tinggi

Senada dengan Yuswohadi, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Dewan Pengurus Pusat (DPP) Real Estate Indonesia (REI), Amran Nukman pun sangat optimis perekonomian nasional segera pulih. Alhasil, sektor properti bakal terkerek naik. Dia memperkirakan tahun 2022 industri properti tumbuh sebesar 10%-15%, yang bakal didominasi oleh sektor hunian baik perumahan maupun apartemen.

Dari pertumbuhan itu, nilai transaksi properti ditaksir mencapai Rp200 triliun. “Sebagian besar konsumen membidik hunian dengan rentang harga Rp500 juta hingga Rp1 miliar. Catatan, insentif dari pemerintah dilanjutkan di tahun ini,” ujar Amran Nukman.

Sejatinya, prediksi Sekjen DPP REI tersebut dapat dibuktikan tahun ini. Sebab, sebagian besar property developer masih cukup bergairah dan tetap melanjutkan pengembangan proyek-proyeknya. Meski di tengah keterbatasan aktivitas akibat berbagai kebijakan pemerintah terkait Covid-19, seperti Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan kini Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Direktur Utama Emerald Land Development, Dodi Pramono (depan), melakukan groundbreaking pembangunan Klaster Neo Casa di kawasan Perumahan Emerald Neopolis, Karawang, Sabtu, 5 Februari 2022. (Foto: Urbancity.id/Dede)

Satu diantara developer tersebut adalah Emerald Land Development. Pengembang ini membesut residensial maupun komersial di beberapa wilayah seperti perumahan Emerald City Cibinong, Bogor; Emerald Residence Sepatan, Tangerang; Emerald Terrace Jati Asih, Bekasi; dan Emerald Neopolis, Karawang.

Bukan tanpa alasan tetap melanjutkan pengembangan perumahan di tengah pandemi Covid-19. Selain menjaga reputasi melalui pembangunan proyek berkualitas serta delivery tepat waktu, Emerald Land Development juga melihat bahwa permintaan hunian terbilang masih tinggi.

Menurut mereka, pandemi Covid-19 tidak serta merta melumpuhkan aktivitas pengembangan properti. “Tapi, tergantung seberapa cepat pengembang properti beradaptasi dengan perubahan pola konsumen akibat wabah virus tersebut,” kilah Direktur Utama Emerald Land Development, Dodi Pramono.

Misalnya, lanjut dia, mengubah sistem penjualan dari konvensional menjadi online serta inovasi desain yang menyediakan sarana kebersihan sesuai protokol kesehatan. Kemudian, menjawab kebutuhan rumah nyaman bagi tempat tinggal sekaligus kantor seiring dengan adanya ketentuan WFH (work from home/kerja di rumah).

Dodi mengaku, dengan inovasi-inovasi tersebut dirinya bisa sukses memasarkan proyek hunian di tengah pandemi Covid-19. “Penjualan Klaster Neo Park sekitar 150 unit di Kawasan Emerald Neopolis, Karawang, laris manis saat puncak pandemi, pada periode Juni – Juli 2021,” akunya.

Karena itu, Emerald Neopolis Karawang kembali merilis klaster terbaru, Neo Casa, sebanyak 146 unit, dan saat ini sudah 40% ludes terjual. Meski pandemi Covid-19 masih menghantui, pengembang tersebut optimis seluruh hunian pada klaster ini bisa sold out di pertengahan 2022. “Jadi, kami sangat yakin Neo Casa bisa sold out pada pertengahan 2022 dan mulai serah terima di tahun 2023, antara Februari – Maret,” cetus Dodi.